Data ini telah dipersentasikan oleh para peneliti P&G dalam acara Kongres Dermatologi Dunia (World Congress of Dermatology) beberapa waktu lalu. Mereka menyatakan bahwa ketombe bukan disebabkan oleh menumpuknya jamur Malassezia furfur (M. furfur) seperti yang kita ketahui sebelumnya. Ketombe biasa banyak menyerang lebih dari 50 persen orang Kaukasia dan 80 persen orang Afrika, yang disebabkan buangan protein dari dua jenis jamur Malassezia yang lain yaitu M. restricta dan M. globosa.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan beauty care senior scientist P&G, Thomas Dawson JR Ph.D dalam judul ”Fast, Non-invansive Method for Molecular Detection and Speciation of Malassezia on Human Skin, and Application to Dandruff Microbiology”, bahwa dari 70 responden yang menderita ketombe ditemukan adanya jenis jamur Malassezia. Dalam kasus ini, ditemukan 70 persen jamur M. restricta dan 45 persen jamur M. globosa, sedangkan jamur M furfur tidak terdeteksi pada semua responden.
Malassezia adalah genus jamur lipophilic yang merupakan bagian dari flora normal kulit kepala manusia. M restricta dan M globosa memakan protein dari folikel rambut. Penyerapan sebagian protein yang tinggal di kulit menyebabkan iritasi di kulit kepala yang menyebabkan terjadinya ketombe.
”Kami telah mempelajari ketombe dan kondisi kulit kepala lainnya selama beberapa tahun, memfokuskan kepada organisme tertentu yang menyebabkan terjadinya penyimpangan,” kata Dr Dawson.
”Kami harap data-data ini dapat memberikan masukan kepada perkembangan perawatan ketombe dengan pendekatan baru,” tambahnya.
”Data-data baru mengenai penyebab sebenarnya dari ketombe adalah langkah maju yang besar dalam memahami ketombe, yang akan berguna untuk komunitas ahli kulit,” ujar Boni Elewski MD, profesor kulit di Universitas Alabama, Birmingham.
”Penelitian ini memungkinkan untuk perkembangan penanganan anti-ketombe yang lebih efektif, dan tidak hanya mengatasi keadaan, tetapi dapat juga membantu mencegah timbulnya ketombe,” lanjut Boni.
Coba tipe tipe spora malassezia furfur
BalasHapus